Rabu, 16 November 2011

Ablasio Retina


DEFINISI
Ablasio Retina adalah terpisahnya/terlepasnya retina dari jaringan penyokong di bawahnya.

Jaringan saraf yang membentuk bagian peka cahaya pada retina membentuk suatu selaput tipis yang melekat erat pada jaringan penyokong di bawahnya. Jika kedua lapisan tersebut terpisah, maka retina tidak dapat berfungsi dan jika tidak kembali disatukan bisa terjadi kerusakan permanen.

Ablasio bisa bermula di suatu daerah yang kecil, tetapi jika tidak diobati, seluruh retina bisa terlepas. Pada salah satu bentuk ablasio, retina betul-betul mengalami robekan. Bentuk ablasio ini biasanya terjadi pada penderita miopia atau penderita yang telah menjalani operasi katark atau penderita cedera mata.

Pada ablasio lainnya, retina tidak robek tetapi terpisah dari jaringan di bawahnya. Pemisahan ini terjadi jika gerakan cairan di dalam bola mata menarik retina atau jika cairan yang terkumpul diantara retina dan jaringan di bawahnya mendorong retina.


PENYEBAB
Retina merupakan selaput transparan di bagian belakang mata yang mengolah bayangan yang difokuskan di retina oleh kornea dan lensa.

Ablasio retina seringkali dihubungkan dengan adanya robekan atau lubang pada retina, sehingga cairan di dalam mata merembes melalui robekan atau lubang tersebut dan menyebabkan terlepasnya retina dari jaringan di bawahnya. Hal tersebut bisa terjadi akibat:
  • Trauma
  • Proses penuaan
  • Diabetes berat
  • Penyakit peradangan, tetapi ablasio retina sering kali terjadi secara spontan.
Pada bayi prematur, ablasio retina bisa terjadi akibat retinopati akibat prematuritas.

Selama proses terlepasnya retina, perdarahan dari pembuluh darah retina yang kecil bisa menyebabkan kekeruhan pada bagian dalam mata yang dalam keadaan normal terisi oleh humor vitreus. Jika terjadi pelepasan makula, akan terjadi gangguan penglihatan pusat lapang pandang.

Faktor resiko terjadinya ablasio retina adalah:
- Rabun dekat
- Riwayat keluarga dengan ablasio retina
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Trauma.

GEJALA
Ablasio retina tidak menimbulkan nyeri, tetapi bisa menyebabkan gambaran bentuk-bentuk ireguler yang melayang-layang atau kilatan cahaya, serta menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

Hilangnya fungsi penglihatan awalnya hanya terjadi pada salah satu bagian dari lapang pandang, tetapi kemudian menyebar sejalan dengan perkembangan ablasio.

Jika makula terlepas, akan segera terjadi gangguan penglihatan dan penglihatan menjadi kabur.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina:
  • Oftalmoskopi direk dan indirek
  • Ketajaman penglihatan
  • Tes refraksi
  • Respon refleks pupil
  • Gangguan pengenalan warna
  • Pemeriksaan slit lamp
  • Tekanan intraokuler
  • USG mata
  • Angiografi fluoresensi
  • Elektroretinogram.

PENGOBATAN
Pembedahan laser bisa digunakan untuk menutup lubang atau robekan pada retina yang biasanya ditemukan sebelum terjadinya ablasio.

Dengan kriopeksi (pemberian dingin dengan jarum es) akan terbentuk jaringan parut yang melekatkan retina pada jaringan di bawahnya. Teknik ini digunakan bersamaan dengan penyuntikan gelembung udara dan kepala dipertahankan pada posisi tertentu untuk mencegah penimbunan kembali cairan di belakang retina.

Penempelan kembali retina melalui pembedahan terdiri dari pembuatan lekukan pada sklera (bagian putih mata) untuk mengurangi tekanan pada retina sehingga retina kembali menempel.


PENCEGAHAN
Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata. Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama. Jika anda memiliki resiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal setahun sekali.

Rabu, 02 November 2011

Gangguan Nutrisi dan Metabolisme


  1. Alkalosis Metabolik
  2. Alkalosis Respiratorik
  3. Amiloidosis
  4. Asidosis Metabolik
  5. Asidosis Respiratorik
  6. Body Mass Index (BMI)
  7. Dehidrasi
  8. Hiperfosfatemia
  9. Hiperkalemia (Kadar Kalium Darah yang Tinggi)
  10. Hiperkalsemia (Kadar Kalsium Darah yang Tinggi)
  11. Hiperlipidemia
  12. Hiperlipidemia Herediter
  13. Hipermagnesemia
  14. Hipernatremia (Kadar Natrium Darah yang Tinggi)
  15. Hipofosfatemia
  16. Hipokalemia (Kadar Kalium yang Rendah Dalam Darah)
  17. Hipokalsemia (Kadar Kalsium Darah yang Rendah)
  18. Hipolipoproteinemia
  19. Hipomagnesemia
  20. Hiponatremia (Kadar Natrium Darah yang Rendah)
  21. Ikhtisar Gizi
  22. Kekurangan & Kelebihan Fluor
  23. Kekurangan & Kelebihan Mangan
  24. Kekurangan & Kelebihan Molibdenum
  25. Kekurangan & Kelebihan Niasin (Asam Nikotinat)
  26. Kekurangan & Kelebihan Selenium
  27. Kelebihan & Kekurangan Seng
  28. Kekurangan & Kelebihan Tembaga
  29. Kekurangan & Kelebihan Vitamin A (Retinol)
  30. Kekurangan & Kelebihan Vitamin B1 (Tiamin)
  31. Kekurangan & Kelebihan Vitamin B6 (Piridoksin)
  32. Kekurangan & Kelebihan Vitamin C (Asam Askorbat)
  33. Kekurangan & Kelebihan Vitamin D
  34. Kekurangan & Kelebihan Vitamin E
  35. Kekurangan & Kelebihan Yodium
  36. Kekurangan & Kelebihan Zat Besi
  37. Kekurangan Asam Folat & Vitamin B12
  38. Kekurangan Biotin
  39. Kekurangan Vitamin B2 (Riboflavin)
  40. Kekurangan Vitamin K
  41. Keseimbangan Asam Basa
  42. Keseimbangan Cairan
  43. Keseimbangan Garam
  44. Lipidosis
  45. Malnutrisi
  46. Mineral dan Elektrolit
  47. Obesitas
  48. Overhidrasi (Kelebihan Cairan Dalam Tubuh)
  49. Penyakit Fabry
  50. Penyakit Gaucher
  51. Penyakit Niemann-Pick
  52. Penyakit Refsum
  53. Penyakit Tay-Sach
  54. Penyakit Wolman
  55. Porfiria
  56. Porfiria Intermiten Akut
  57. Porfiria Kutanea Tarda
  58. Protoporfiria Eritropoetik
  59. Sitosterolemi
  60. Tabel Tinggi Badan - Berat Badan
  61. Vitamin
  62. Vitamin & Mineral
  63. Xantomatosis Serebrotendinosa

Gangguan Hormon

Gangguan Hormon

  1. Akromegali
  2. Cushing's Syndrome
  3. Diabetes Insipidus
  4. Diabetes Mellitus
  5. Feokromositoma
  6. Galaktore
  7. Hipertiroidisme
  8. Hipoglikemia (Kadar Gula Darah Rendah)
  9. Hipopituitarisme
  10. Hipotiroidisme
  11. Hormon & Sistem Endokrin
  12. Hyperaldosteronism
  13. Kanker Tiroid
  14. Karsinoid
  15. Kekebalan Tubuh Khusus
  16. Kelenjar Adrenal yang Kurang Aktif
  17. Kelenjar Adrenal Yang Terlalu Aktif
  18. Kelenjar Hipofisa
  19. Kelenjar Tiroid
  20. Penyakit Addison
  21. Sindroma Defisiensi Poliglanduler
  22. Sindroma Empty Sella
  23. Sindroma Neoplasia Endokrin Multipel
  24. Sindroma Sakit Eutiroid
  25. Sistem Kekebalan Tubuh
  26. Tiroiditis (Radang Kelenjar Tiroid)
  27. Tiroiditis Granulomatosa Subakut
  28. Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis Autoimun)
  29. Tiroiditis Limfosotik Laten
  30. Virilization

Dunia Bayi

Dunia Bayi

  1. Anemia Pada Bayi
  2. Bahasa Isyarat Bayi
  3. Bahasa Tubuh Bayi
  4. Bayi Baru Lahir & Bayi Normal
  5. Besar Untuk Masa Kehamilan (BMK, LGA, Large for Gestational Age)
  6. Cara Menyusui Bayi
  7. Cedera Lahir
  8. Gejala dan Tindakan Pengobatan
  9. Grafik Berat Badan Bayi
  10. Hypogammaglobulinemia Sementara Pada Bayi
  11. Infeksi Parasit pada Kulit
  12. Inveksi Kulit Akibat Virus
  13. Kecil Untuk Masa Kehamilan (KMK, SGA, Small for Gestational Age)
  14. Kehadiran Bayi : "Selamat Datang"
  15. Kegemaran Bayi
  16. Kesehatan Bayi
  17. Krup
  18. Makanan Bayi
  19. Masalah Janin dan Bayi Baru Lahir
  20. Merawat Gigi Bayi Usia 0 - 24 bulan
  21. Minuman Bayi
  22. Pakaian Bayi
  23. Penyakit Kulit Menular
  24. Penyakit Kulit pada Bayi
  25. Penyakit Tidak Menular
  26. Perlukah Kepala Bayi Digunduli sampai Plontos
  27. Postmaturitas (Kelahiran Janin Usia Tua)
  28. Prematuritas (Kelahiran Prematur)
  29. Tempat Tidur Bayi
  30. Tentang Bayi
  31. Tindakan dan Perawatan untuk Bayi Baru Lahir
  32. Tips-tips Perawatan Bayi
  33. Tuberkulosis Pada Bayi

Berita Kesehatan

Berita Kesehatan

  1. 4 Herbal Penangkal Bau Mulut
  2. 80 Persen Siswa SD Sakit Gigi
  3. Bahaya Jangka Panjang Obat Tidur
  4. Batu Ginjal Tak Selalu Akibat Pola Makan
  5. Bau Telur Busuk Bisa Atasi Radang Persendian
  6. Cabe Rawit Anti Serangan Jantung
  7. Cegah Stroke dengan Mengenal Faktor Risikonya
  8. Inilah 4 Pemicu Nyeri Lutut
  9. Inilah Problem Gigi Paling "Nge-tren"
  10. Kepuasan Seksual Mempengaruhi Kepuasan Hidup
  11. Manfaat Air Putih
  12. MASALAH HIV/AIDS DAN ROKOK PERLU PERHATIAN SERIUS
  13. Menendang & Memukul Saat Tidur Tanda Awal Pikun dan Parkinson
  14. Mengenal Lebih Dekat Hepatitis
  15. Penyembuhan Penyakit Melalui Terapi Far Infra Red
  16. Sikat Gigi Tak Usir Semua Bakteri
  17. Sunat Bisa Selamatkan 4 Juta Pria Afrika dari Ancaman HIV

Artikel Kesehatan

Artikel Kesehatan

  1. 5 Tanaman Paling Beracun
  2. 10 Cara "Memperkuat" Otak
  3. Alergi makanan, Tahanlah Keinginan
  4. Anak Autis Bisa Masuk Sekolah Umum, Asal...
  5. Anda Mendengkur? Waspadai Resiko Penyakit Jantung
  6. Bahaya Demam Dengue (DD) & Demam Berdarah Dengue (DBD)
  7. Bila Buah Hati tak Kunjung Datang
  8. Bunyi Dengkul untuk Mendeteksi Sakit Sendi
  9. Cara Pria Menghadapi Stres
  10. Depresi Pada Remaja
  11. Depresi Selama Kehamilan Dapat Mempengaruhi Bayi yang Dilahirkan
  12. Diet Berdasarkan Golongan Darah
  13. Endometriosis, Jangan sepelekan Nyeri Haid
  14. Gangguan Stres Paska Trauma pada Anak
  15. Gaya Hidup Yang Membahayakan Kesehatan Pria
  16. Gen Sperma Tidak Berubah Hingga 600 Juta Tahun
  17. Gigi Susu juga Perlu Dirawat
  18. Hidup Dengan Lupus
  19. Hormon Tubuh yang Bikin Orang Mendadak Kuat Seperti Samson
  20. Kenali Penyakit Paru-Paru
  21. Kenali Tanda dan Gejala Gizi Buruk
  22. Kopi Tribulus untuk Vitalitas dan Stamina
  23. Makanan Pembakar Lemak
  24. Membabat Kanker dengan Radioterapi
  25. Mengapa Anda bersin, batuk, cegukan, mendengkur, dan menguap?
  26. Mengenal Hernia
  27. Mengkudu, Si Buruk Rupa Kaya Manfaat
  28. Narkotika & Kehamilan
  29. Obat Herbal, Amankah ?
  30. Olahraga bagi Penderita Diabetes
  31. Orang Ginjal Kronik Bisa Puasa, Pasien Batu Ginjal Awal Jangan Dulu
  32. Penanganan Luka Bekas Jerawat
  33. Penyakit Tumor Keturunan yang Sulit Didiagnosis
  34. Peran Pengganti Susu Bagi Ibu Hamil
  35. Pergantian Tulang Pengaruhi Diabetes
  36. Perlukah Kepala Bayi Digunduli sampai Plontos
  37. Persalinan Water Birth
  38. Pola Makan Sehat dan Seimbang
  39. Pria Minum Susu ?
  40. Puasa, Sakit Bukan Alasan...
  41. Rambut Rontok Pada Wanita
  42. Rokok dan Tindik Puting Tingkatkan Risiko Abses Payudara
  43. Saat Haid Datang Tidak Teratur (Oligomenore)
  44. Sinusitis, Penyakit yang Menyerupai Gejala Flu
  45. Susu Keledai Penurun Kolesterol
  46. Terapi dan Diet Anak Penderita Autisme
  47. Vitamin Untuk Remaja, Apa Saja Ya ?
  48. Waspadai Cacingan Pada Anak